Salah
satu tujuan Sistem Informasi Manajemen yaitu menyediakan informasi yang
dipergunakan dalam perencanaan,pengendalian,pengevaluasian,dan perbaikan
berkelanjutan.Begitu juga menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen dalam
pengambilan keputusan.
Untuk
menjaga konsistensi perusahaan dalam menjalankan Sistem Informasi
Manajemen,maka diperlukan Sumber Daya sebagai kunci yang paling penting untuk
kelangsungan perusahaan terhadap persaingan bisnis yang sangat ketat.
Sumber
daya dibagi menjadi 2 kelompok yaitu sumber daya fisik dan sumber daya
konseptual.Sumber daya fisik meliputi manusia, material, mesin, dan uang.
Sedangkan sumber daya konseptual meliputi informasi data.
Sumber
daya fisik akan dikelola setelah diperoleh, agar saat diperlukan sumber daya
tersebut siap digunakan secara maksimal, bila perlu diganti sebelum sumber daya
tersebut menjadi tidak efisien atau usang. Seperti pelatihan pegawai atau
konstruksi suatu bagian mesin yang khusus.
Tugas
manajer meliputi pengelolaan sumber daya fisik dan mencakup pengelolaan sumber
daya konseptual. Dengan mendapatkan data mentah lalu mengolahnya sehingga
menghasilkan informasi yang berguna, baru setelah itu memanfaatkan secara
efektif untuk mengambil keputusan dan jika perlu mengganti informasi yang
usang.Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain.Semakin
besar skala operasi perusahaan,manajer semakin mengandalkan informasi dan
sangat mungkin menganggap informasi sebagai sumber daya yang paling penting.
Menurut
McLeod(1998)Manajemen Informasi adalah seluruh aktivitas untuk memperoleh
informasi,menggunakannya seefektif mungkin,dan membuangnya pada saat yang
tepat.
Alasan
para manajer memberikan perhatian yang sangat besar terhadap manajemen
informasi perusahaannya adalah:
1. Kompleksitas kegiatan bisnis yang semakin meningkat
a. Pengaruh ekonomi internasional
Pengaruh
tersebut dapat terlihat pada nilai relative mata uang dari setiap Negara.
b. Persaingan dunia
Dampak
persaingan dapat terlihat pada impor dari luar negeri.
c. Kompleksitas teknologi yang meningkat
Perusahaan
melakukan investasi pada teknologi supaya dapat melaksanakan operasi yang
diperlukan.
d. Batas waktu yang singkat
Contoh:para
wiraniaga melakukan pemasaran melalui telepon(Telemarketing)untuk menghubungi
pelanggan.
e. Kendala-kendala social
Keputusan-keputusan
bisnis harus didasarkan pada factor-faktor
ekonomis,tapi keuntungan dan biaya social hartus juga dipertimbangkan.
2. Kemampuan computer yang semakin baik
Pemakai
sekarang tidak memandang computer sebagai sesuatu yang istimewa tapi sebagai
bagian peralatan kantor yang dibutuhkan.Banyak sekali computer mikro yang
dihubungkan dengan computer-komputer lain dalam suatu jaringan.
Dalam
pengelolaan manajemen informasi pada perusahaan,manajer sangatlah berperan
penting,sehingga untuk mendukung hal tersebut manajer harus memiliki beberapa
keahlian dan pengetahuan manajemen.Seorang manajer yang berhasil banyak
memiliki keahlian,tapi ada 2 yang mendasar yaitu:
a) Keahlian Komunikasi
Manajer
menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan dan tertulis.Komunikasi
tertulis meliputi laporan,surat,memo,email,dan terbitan berkala.Sedangkan
Komunikasi lisan terjadi pada saat rapat,menggunakan telepon,voice
mail,meninjau fasilitas,kunjungan social.
b) Keahlian Pemecahan Masalah
Pemecahan
Masalah(Problem Solving)sebagai semua kegiatan yang mengarah pada solusi suatu
permasalahan.Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi.
Untuk
pengetahuan manajemen,ada 2 jenis pengetahuan manajer yang merupakan kunci
didalam manajemen informasi menggunakan computer yaitu:mengerti computer dan
mengerti innformasi.
· Mengerti computer yaitu pengetahuan
mengenai computer yang mencakup pengertian istilah-istilah computer serta
kemampuan menggunakan computer.
· Mengerti informasi yaitu pengetahuan
yang meliputi bagaimana menggunakan informasi pada tiap tahap dari prosuder
pemecahan masalah,dimana informasi diolah dan bagaimana membagikan informasi
dengan orang lain.
· Pada sebuah perusahaan dibutuhkan
seorang manager yang mampu menggabungkan sumber daya fisik dan sumber daya
konseptual. Manager yang bertanggung jawab adalah Chief Information Officer
(CIO). CIO adalah manager jasa informasi yang dapat mengelola dan menggunakan
sumber daya informasi tersebut. Seorang CIO harus mempunyai rencana strategis
untuk mengelola sumber daya informasi tersebut dalam jangka waktu panjang.
Pendekatan yang digunakan oleh para CIO disebut dengan Strategy Planning for
Information Resource (SPIR).Para CIO harus mampu juga membuat konsep Manajemen
Sumber Daya Informasi (IRM).
C.KESIMPULAN
Jadi
langkah-langkah manajer dalam mengelola Sumber Daya Fisik meliputi:
· Manusia(Man)
· Material sumber daya fisik
· Mesin termasuk fasilitas dan energy
· Uang(money)
Sumber
daya fisik akan dikelola setelah diperoleh, agar saat diperlukan sumber daya
tersebut siap digunakan secara maksimal, bila perlu diganti sebelum sumber daya
tersebut menjadi tidak efisien .Contohnya rekruitmen pegawai baru, dsb.
Sumber
daya fisik merupakan sumber daya yang dipunyai perusahaan berupa gedung,
peralatan-peralatan, modal maupun 8 unsur elemen lingkungan di sekitar
perusahaan yaitu pemasok, masyarakat keuangan, pemerintah, masyarakat global,
pelanggan, pesaing, pemegang saham atau pemilik, dan serikat pekerja.
Sedangkan
langkah-langkah manajer dalam mengelola Sumber Daya Konseptual yaitu
information(termasuk data)dimana Tugas manajer meliputi pengelolaan sumber daya
fisik dan mencakup pengelolaan sumber daya konseptual. Dengan mendapatkan data
mentah lalu mengolahnya sehingga menghasilkan informasi yang berguna, baru
setelah itu memanfaatkan secara efektif untuk mengambil keputusan dan jika
perlu mengganti informasi yang usang. Seluruh kegiatan tersebut memperoleh
informasi, menggunakan seefektif mungkin, dan membuangnya di saat yang tepat,
hal ini disebut manajemen informasi.
Sebuah
perusahaan yang mempunyai sumber daya fisik yang handal dikombinasikan dengan
penggunaan sumber daya konseptual, maka perusahaan tersebut akan mampu bersaing
dengan perusaah lainnya. Sumber daya konseptual dapat berupa informasi.
Informasi adalah data yang mempunyai arti dan telah di olah.
Sumber
daya konseptual yang berupa informasi mempunyai beberapa jenis sumber sbb :
-
Perangkat keras komputer (Hardware)
-
Perangkat lunak komputer (Software)
-
Spesialis informasi
-
Pemakai
-
Fasilitas
-
Database
-
Informasi
Saat
ini, perkembangan teknologi di Indonesia semakin berkembang. Hal tersebut dapat
dilihat dari semakin banyak manusia yang menggunakan teknologi guna membantu
kegiatan sehari-hari. Teknologi tersebut digunakan sekaligus untuk meningkatkan
kualitas masing-masing individu dalam menghadapi perkembangan teknologi.
Perkembangan tersebut dapat dilihat dari penggunaan alat telekomunikasi hingga
kebutuhan rumah tangga.
Teknologi
Informasi (TI) atau Information Technology (IT) merupakan bagian dari mata
rantai panjang dalam penggunaan istilah dalam dunia Sistem Informasi (SI) atau
Information System (IS). Teknologi Informasi merupakan teknologi yang digunakan
untuk menyampaikan dan mengolah informasi serta merupakan teknologi yang mudah
dipahami oleh masyarakat yang memanfaatkannya. Penggunaan teknologi oleh
masyarakat dilakukan guna mengoptimalkan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
Optimalisasi waktu dan biaya merupakan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
seseorang untuk menggunakan teknologi. Beberapa contoh teknologi informasi yang
biasa digunakan oleh masyarakat adalah internet, intranet, e-banking,
e-commerce, dan e-business. Contoh tersebut biasa digunakan untuk mendukung
kegiatan mereka sehari-hari baik untuk mencari informasi hingga melakukan
transaksi. Internet dan teknologi dengan didukung oleh aplikasinya mampu
mengubah cara bisnis yang dijalankan oleh para pengusaha serta mendukung dalam
proses pengambilan keputusan bisnis. Banyak usaha-usaha saat ini yang
dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi internet karena dapat mempermudah
kegiatan bisnis dan mengurangi hambatan dalam kegiatan bisnis. Internet dan
teknologi serta aplikasi yang terdapat pada internet mampu mengubah cara bisnis
serta cara orang bekerja. Sistem informasi yang diberikan oleh teknomogi
informasi dapat mendukung proses pembentukan keunggulan kompetitif. Banyak
kegiatan bisnis saat ini yang mendukung kegiatan bisnis mereka dengan fasilitas
web serta menciptakan aplikasi e-business yang inovatif.
Peningkatan
kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang
dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak
langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya.
Penerapan
Teknologi Informasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu
dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi
informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice
Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang
mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan.
Internet
dan teknologi serta aplikasi terkait lainnya telah mengubah cara bisnis
dijalankan dan cara orang bekerja, serta bagaimana sistem informasi mendukung
proses pengambilan keputusan bisnis, dan dalam pembentukan keunggulan
kompetitif. Banyak bisnis saat ini menggunakan teknologi internet untuk proses
bisnis yang dimungkinkan melalui web serta menciptakan aplikasi e-businessyang
inovatif.
Pendefinisian
aplikasi e-business dalam suatu perusahaan memiliki peranan penting dalam
pemberdayaan proses bisnis, seperti internet dan jaringan di dalam perusahaan
(intranet), dan antara perusahaan dengan mitra dagangnya (ekstranet) telah
menjadi infrastruktur teknologi informasi utama yang mendukung aplikasi
e-business.
Sistem
kerjasama perusahaan melibatkan penggunaan alat-alat software untuk mendukung
komunikasi, koordinasi, dan kerjasama antar anggota tim dan kelompok kerja yang
membentuk jaringan. Bisnis dapat dapat menggunakan intranet, internet,
ekstranet, dan jaringan lainnya untuk mengimplementasikan sistem semacam ini.
Terdapat
tiga alasan mendasar unuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi informasi.
Mereka dapat ditemukan dalam dalam tiga peran penting yang dapat dilakukan
sistem informasi untuk sebuah perusahaan bisnis.
Mendukung
proses dan operasi bisnis.
Mendukung
pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya.
Mendukung
berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.
Didalam
beberapa tahun terakhir ini, peranan sistem informasi dalam perusahaan menjadi
semakin penting. Jika pada tahun-tahun sebelumnya peranan sistem informasi bagi
perusahaan hanyalah sebagai “back office processing” dengan titik berat pada
efisiensi dari berbagai fungsi perusahaan, maka pada beberapa tahun terakhir
ini peranannya telah berubah menjadi semacam “Strategic Weapon” yang digunakan
perusahaan untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu diperlukan suatu
perencanaan strategi untuk melakukan pemilihan sistem dan teknologi informasi
yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan.
Diperlukan
suatu kejelian dalam penyusunan perencanaan strategis di tingkat manajemen
puncak sebagai persyaratan mutlak dalam menyusun pedoman pengembangan sistem
informasi perusahaan yang terintegrasi dengan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan.
Secara
umum dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan pokok dalam pengembangan
sistem informasi pada perusahaan, yaitu:
Peranan
Sistem Informasi bagi manajemen
Peranan
Sistem Informasi bagi kegiatan operasional perusahaan.
Infrastruktur
jaringan komunikasi data.
Infrastruktur
Manajemen data.
Organisasi
dan sumber daya manusia di bidang sistem & teknologi informasi.
Infrastruktur
Teknologi Informasi
Sistem
Informasi
Manajemen
Sumber Daya Informasi.
2.1
Insourcing, Outsourcing, dan Co Sourcing
2.1
Insourcing
Sistem
informasi manajemen menitikberatkan pada informasi untuk suatu keputusan
terstruktur atau informasi yang dapat diantisipasi. Hal tersebut mungkin tampak
sederhana, tetapi sebenarnya menyediakan informasi untuk membantu
manajer-manajer membuat keputusan-keputusan adalah tugas yang sangat sulit dan
kompleks. Sistem informasi manajemen memainkan peranan penting dalam penyusunan
rencana strategis, pembuatan keputusan, dan pengontrolan kegiatan-kegiatan
untuk dapat mengukur tingkat keberhasilannya.
Insourching
adalah sumber daya – sumber daya yang terdapat didalam suatu organisasi atau
suatu perusahaan, dimana terdapat sumber daya manusia, sumber daya teknologi,
sumber daya sistem informasi, sumber daya hardware, sumber daya software,
sumber daya jaringan, sumber daya data, sumber daya ekonomi, yang diubah
melalui berbagai proses bisnis (pemrosesan) menjadi barang atau jasa, sistem
informasi mengenai operasi sistem pada pihak manajemen untuk pengarahan dan
pemeliharaan sistem dalam hal ini pengendalian ketika sistem bertukar input dan
output dengan lingkungannya.
Insourcing
merupakan IT specialist di dalam suatu organisasi untuk mengkaji kemungkinan
kearah mana sistem akan dikembangkan, mencakup juga pemilihan IT specialist
dalam organisasi untuk mengembangkan sistem. Pada masa sekarang masih banyak
perusahaan yang mengadakan sistem informasi dengan cara melakukan pengembangan
sendiri atau yang dikenal dengan istilah insourcingInsourcing juga merupakan
keputusan bisnis yang sering dilakukan untuk mempertahankan kontrol atas
produksi atau kompetensi kritis. Selain inu oenerapan insourcing dalam suatu
organisasi adalah suatu organisasi bukan menyerahkan aktivitas organisasi lain
yang dianggap lebih memiliki kompetensi, namun justru mengambil dan menerima
aktivitas dari organisasi lain dengan berbagai motivasi.
2.1.1
Kelebihan
Tingkat
kontrol yang diharapkan pembeli untuk menilai transfer teknologi harus menjadi
pertimbangan. Keterpaduan tiap langkah yang diproteksi dari penggunaan yang
tidak terautorisasi, kemudian keterpaduan tersebut menjadi pilihan untuk
memilih outsourcing. Fasilitas yang digunakan menjadi scope efisiensi
perusahaan.
Umumnya
sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena
karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem dalam perusahaan.
Biaya
pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
Sistem
informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat segera
melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
Sistem
informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan
dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.
Mudah
untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem
informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh karyawan perusahaan
tersebut.
Adanya
insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk mengembangkan
sistem informasi perusahaan tersebut.
Lebih
mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data lebih terjamin
karena hanya melibatkan pihak perusahaan. Sistem informasi yang dikembangkan
dapat diintegrasikan lebih mudah dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.
2.1.2
Kekurangan
Kelemahan
insourcing dihubungkan dengan tingkat kebutuhan investasi yang dibutuhkan
ketika keputusan insourcing dibuat. Kelemahan lain yang sering terjadi adalah
ketika perusahaan mencoba untuk mengubah atau mengambil alternatif yang sesuai
dengan kebutuhan pasar atau permintaan pasar. Kecocokan permintaan terhadap
kebutuhan berbagai bagian dari rantai suplai (supply chain) sangat
berbelit-belit pada proses insourcingoses internal tidak dengan mudah mencapai
kesesuaian.
Keterbatasan
jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai teknologi informasi.
Pengembangan
sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi karyawan harus
terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi
kurang efektif dan efisien.
Perubahan
dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan mampu
melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan
kurang canggih (tidak up to date).
Membutuhkan
waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada konsekuensi
biaya yang harus dikeluarkan.
Adanya
demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem informasi karena
bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.
Kurangnya
tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat menyebabkan kesalahan
persepsi dalam pengembangan distem dan kesalahan/resiko yang terjadi menjadi
tanggung jawab perusahaan (ditanggung sendiri).
2.2
Outsourcing
Outsourcing
merupakan perolehan kesempatan untuk mengatur organisasi yang lebih fleksibel
dalam melakukan core-activites organisasi. Teknologi tidak lagi merupakan
pemikiran terakhir dalam membentuk strategi bisnis, tetapi merupakan penyebab
dan penggerak yang sebenarnya. Peran utama aplikasi sistem informasi dalam
bisnis adalah untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan
agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif diluar perusahaan dengan
menggunakan sumberdaya-sumberdaya yang terdapat didalam perusahaan itu sendiri.
Perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang hanya jika
perusahaan tersebut berhasil mengembangkan strategi tekanan kompetitif yang
membentuk struktur persaingan dalam industrinya. Sumberdaya-sumberdaya yang
terdapat diluar perusahaan yang diantaranya, sumber daya data calon pelanggan dan
pelanggan, sumber daya data pemasok, sumber daya informasi, sumber daya data
pesaing atau kompetitor, dan atau sumber daya lainnya yang terkait hubungannya
dengan keunggulan perusahaan yang berada diluar perusahaan.
2.2.1
Kelebihan
Dasar
pemikiran dan keuntungan perusahaan atau organisasi dalam menerapkan outsorcing
antara lain :
Asset
Utilization (penggunaan modal) yang dapat menekan biaya-biaya operasional yang
berkaitan dalam pembuatan produk
Access
to grater Expertise and More advanced Technology, yaitu dengan kemajuan
teknologi, termasuk sistem informasi, maka permasalahan organisasi yang
kompleks dan dapat memberikan manfaat khusus bagi organisasi itu sendiri,
seperti peningkatan pelayanan, pengembangan staf dalam bisnis sehingga mereka
mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
Lower
Cost, yaitu outsorcing mampu menekan biaya produksi yang dikeluarkan oleh
perusahaan atau organisasi khususnya dalam bidang efisiensi.
Improved
Development Time, yaitu bila suatu proyek bagian dari proses produksi
dilimpahkan kepada pihak luar, maka pihak internal organisasi akan memperoleh
pengalaman mengenai metode kerja yang lebih baik dan cepat dalam hal efisinsi
biaya.
Elimination
of Use Peaks and Valleys, yaitu bagi perusahaan atau organisasi yang memiliki
usaha yang sensitif terhadap keadaan musim, di mana pada musim regresif yang
mengakibatkan penurunan penjualan, sedangkan perusahaan tetap memikul biaya
tetap, maka bagi perusahaan yang menggunakan outsorcing tidak akan memikul
biaya tetap tersebut pada kondisi yang sama.
Facilitation
of Downsizing, yaitu apabila situasi perekonomian secara umum mengalami resesi,
maka dengan outsorcing perusahaan atau organisasi dapat menekan pengeluaran.
Dengan demikian perusahaan dapat terus menjalankan usahanya di tengah situasi
tersebut.
2.2.2
Kekurangan
Di
samping keuntungan, outsourcing juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
Umumnya
biaya relatif mahal meskipun dapat dilakukan negosiasi dalam hal biaya.
Terdapat
kekhawatiran tentang keamanan sistem informasi karena adanya peluang
penyalahgunaan sistem informasi oleh vendor, misalnya pembajakan atau
pembocoran informasi perusahaan.
Ada
peluang sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dikarenakan vendor tidak memahami kebutuhan sistem dalam perusahaan
tersebut.
Transfer
knowledge terbatas karena pengembangan sistem informasi sepenuhnya dilakukan
olehvendor.
Relatif
sulit melakukan perbaikan dan pengembangan sistem informasi karena pengembangan
perangkat lunak dilakukan oleh vendor, sedangkan perusahaan umumnya hanya
terlibat sampai rancangan kebutuhan sistem.
Dapat
terjadi ketergantungan kepada konsultan.
Manajemen
perusahaan membutuhkan proses pembelajaran yang cukup lama dan perusahaan harus
membayar lisensi program yang dibeli sehingga ada konsekuensi biaya tambahan
yang dibayarkan.
Resiko
tidak kembalinya investasi yang telah dikeluarkan apabila terjadi
ketidakcocokan sistem informasi yang dikembangkan.
Mengurangi
keunggulan kompetitif perusahaan. Mungkin saja pihak outsourcer tidak fokus
dalam memberikan layanan karena pada saat yang bersamaan harus mengembangkan
sistem informasi klien lainnya.
Perusahaan
akan kehilangan kendali terhadap aplikasi yang di-outsource-kan. Jika
aplikasinya adalah aplikasi kritikal yang harus segera ditangani jika terjadi
gangguan, perusahaan akan menanggung resiko keterlambatan penanganan jika
aplikasi ini di-outsource-kan karena kendali ada pada outsourcer yang harus
dihubungi terlebih dahulu.
Jika
kekuatan menawar ada di outsourcer, perusahaan akan kehilangan banyak kendali
dalam memutuskan sesuatu apalagi jika terjadi konflik diantaranya.
Perusahaan
akan kehilangan keahlian dari belajar membangun dan mengoperasikan aplikasi
tersebut.Kebijakan outsourcing yang dilakukan oleh perusahaan yang berkaitan
dengan kegiatan laundry adalah praktek dari menyewa sebuah perusahaan yang
berasal dari luar untuk memegang semua atau sebagian dari sebuah proses data
kegiatan organisasinya. Outsourcing merupakan salah satau alat menajemen untuk
pengambilan keputusan maupun menyelesaikan masalah.
Berdasarkan
hasil kajian tersebut dapat dilihat kelemahan dan kelebihan dari insourcing dan
outsourcing. Hasil kajian tersebut dapat terlihat perbandingan di antara
keduanya. Pengambilan keputusan insourcing dan outsourcing terhadap suatu
kegiatan bisnis, seperti contoh bisnis laundry, maka kebijakan yang terkait
adalah adanya pricsip efektifitasn dan efisiensi biaya pada usaha tersebut.
Maka dari itu, informasi yang diperoleh melalui sistem informasi dengan cara
mengidentifikasi langakh-langkah yang telah diambil dapat lebih akurat agar
kebijakan yang diambil merupakan kebijakan yang tepat.
2.3
Co Sourcing
Model
sistem informasi menunjukan bahwa sistem informasi didalam perusahaan (in
sourching) terdiri dari lima sumber daya dasar, yaitu manusia, hardware,
software, data, dan jaringan. Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua
sistem informasi, sumber daya ini meliputi pemakai akhir atau klien dan pakar
atau ahli sistem informasi. Kelima sumberdaya tersebut haruslah dapat
berkoordinasi (antara sumberdaya didalam maupun diluar perusahaan) dengan baik
sesuai dengan sistem yang telah ditentukan sebelumnya, agar arus sistem
informasi yang berbasiskan teknologi informasi dan komputer meliputi internet,
intranet, dan ekstranet dapat berjalan atau mengalir sesuai dengan tujuan
akhirnya.
Co
sourcing merupakan pengembangan sistem informasi yang dilakukan oleh pihak internal
perusahaan atau departemen TI yang bekerjasama dengan pihak ketiga/vendor.
Keputusan perusahaan untuk mengembangkan sistem informasi dengan Co sourcing
berdasarkan beberapa hal, seperti misalnya target pengembangan sistem informasi
yang ingin dicapai oleh perusahaan. Perusahaan memakai jasa pihak ketiga/vendor
ingin melengkapi kekurangan-kekurangan sistem informasi yang dimiliki
perusahaan, pihak ketiga yang memiliki skill lebih dari departemen IT internal
perusahaan akan menutupi kekurangan-kekurangan tersebut atas informasi yang
disampaikan oleh pihak internal perusahaan.
Disamping
target yang ingin dicapai, perusahaan harus memperhitungkan budget yang telah
dianggarkan. Keputusan memakai Co sourcing akan memakan biaya yang sangat besar
karena melibatkan banyak pihak. Harus diperhitungkan kontribusi aktivitas TI
setelah dikembangkan terhadap operasi dan posisi bisnis, apakah sesuai dengan
jumlah yang telah dianggarkan. Apabila pengembangan sistem informasi yang lebih
sempurna sangat mendesak untuk dilakukan, alasan seperti ini memungkinkan untuk
mengambil metode Co sourcing dalam pengembangan SI dalam perusahaan.
Kemampuan
sumber daya (resources) dari departemen sistem informasi juga merupakan faktor
penting dalam mengambil metode pengembangan sistem informasi. Jika departemen
sistem informasi tidak mempunyai sumber daya yang baik, misalnya tidak
mempunyai analis dan pemrograman yang berkualitas dan tidak mempunyai teknologi
yang memadai, hal ini sangat memerlukan pihak ketiga/vendor. Selain itu, perusahaan
merasa perlu dan ingin melakukan transfer teknologi dan transfer pengetahuan
dari vendor ke dalam perusahaan.
2.3.1
Keuntungan
Penerapan
metode co-sourcing ini memberikan beberapa keuntungan diantaranya adalah:
Sistem
yang dibangun relatif sesuai dengan kebutuhan karena perencanaan pengembangan
yang lebih kompetitif.
Permasalahan
yang timbul menjadi tanggug jawab kedua belah pihak (risk sharing) dan
penyelesaiannya dapat didiskusikan bersama.
Adanya
sharing knowledge antara karyawan perusahaan tersebut dengan wakil dari vendor.
Hal ini dapat menyempurnakan sistem informasi yang dikembangkan dimana karyawan
perusahaan menguasai kebutuhan sistem dalam perusahaan, sedangkan vendor
menguasai bidang teknologi informasi.
Teknologi
yang akan dikembangkan dapat dinegosiasikan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan perusahaan.
Biaya
pengembangan sistem informasi relatif murah karena terdapat sharing cost yang
ditanggung bersama oleh perusahaan dan vendor.
2.3.2
Kelemahan
Disamping
keunggulan yang telah disampaikan di atas, penerapan metode co-sourcing ini
juga memiliki kelemahan, diantaranya :
Terdapat
kekhawatiran tentang keamanan sistem informasi karena adanya peluang
penyalahgunaan sistem informasi oleh vendor, misalnya pembajakan atau
pembocoran informasi perusahaan.
Perbedaan
kepentingan organisasi sehingga dapat terjadi konflik kepentingan antara
perusahaan dan vendor.
Relatif
sulit melakukan perbaikan dan pengembangan sistem informasi karena pengembangan
perangkat lunak dilakukan oleh vendor, sedangkan perusahaan umumnya hanya
terlibat sampai rancangan kebutuhan sistem.
Perusahaan
harus menyesuaikan dengan komponen teknologi yang dimiliki oleh vendor, yang
umumnya lebih canggih.
Diagram
Penilaian Berdasarkan Fungsi Manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan.
D.REFERENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen
http://www.scribd.com/doc/51770850/sim-minggu1
http://stikomksi2007faizal.wordpress.com/2007/08/30/keunggulan-kompetitif/
http://arisuhari.blogspot.com/2012/01/sistem-informasi-manajemen.html